Aku tidak berdaya ketika kau memilih dia
Namun tak mengurangi rasa cintaku..
Walau air mata selalu mengiringi bahagiamu
Cemburuku tidak pernah bisa pudar...
Bila aku berubah..
bukan karena cintaku..
namun demi bahagiamu dan rasa sakitku..
Senyumku hilang disetiap tawamu..
Seperti beban yang memberatiku
Namanya bergemuruh ditiap sepiku
Berdetak seiring nafas ditengah malam
Gelap segelap malamku..
Bila aku berubah..
bukan karena memudarnya rasa sayangku..
namun demi pilihanmu...
Bayangmu...datang disetiap kedip mataku..
Semua membawa kenangan itu dihayalku...
Aku meratapi sedihku...
Berkutat dengan jiwaku
Bila aku mengingat dia
aku lemah dan tidak berdaya
Sebesar ketidakberdayaanku saat itu
Semua masih sama
Bila aku berubah
Hanya sesaat..
Karena aku ingin sendiri..
Mengurangi rasa bersalah dan rasa cintaku
Thursday, September 21, 2006
Wednesday, September 20, 2006
Hadiah Untuk ku
Bila senyum tak mampu menutupi perasaanmu
Biarkan airmata menetes membawa lukamu
Dekaplah malam..
Berteriak melepas gundah..
Tanyakanlah...
Bila jawab tak kau temui di langit gelap
Lihatlah jauh...
titik titik terang yang indah..
Disana ada harap...
Ketika rasa sakit seperti menyayat hatimu...
Biarkan senyum menghias bibirmu
Lupakan
Berjalanlah
Pandanglah gelap
Cari cahaya yang memberimu harap
Bila tak kau temukan..
Jangan putus asa..
karena kunang-kunang kecil akan membawa cahaya...
bahkan kau bisa menemukannya dimatamu
Saat ketidakmampuan memaksamu diam
Berdiamlah
nikmati keheningan malam
Disana kau dapatkan ketenangan
Biarkan angin akan membawa duka hatimu
Bila amarah membakar jiwamu
dan bila kau hanya bisa diam karena kelemahanmu
Biarkan angin malam membawa dingin dihatimu
Padamkan bara emosimu
Saat ketidakadilan menginjak-injak harga dirimu
Berlakulah adil dengan dirimu
Rasakan apa yang harus kau rasakan
Biarkan seperti itu
Sebab kelemahan memaksamu diam
Namun jangan membebani hatimu dengan kepura-puraan
Biarkan saja seperti apa seharusnya..
Ini hadiah dari kehiduapan...
Kuatlah..
Biarkan airmata menetes membawa lukamu
Dekaplah malam..
Berteriak melepas gundah..
Tanyakanlah...
Bila jawab tak kau temui di langit gelap
Lihatlah jauh...
titik titik terang yang indah..
Disana ada harap...
Ketika rasa sakit seperti menyayat hatimu...
Biarkan senyum menghias bibirmu
Lupakan
Berjalanlah
Pandanglah gelap
Cari cahaya yang memberimu harap
Bila tak kau temukan..
Jangan putus asa..
karena kunang-kunang kecil akan membawa cahaya...
bahkan kau bisa menemukannya dimatamu
Saat ketidakmampuan memaksamu diam
Berdiamlah
nikmati keheningan malam
Disana kau dapatkan ketenangan
Biarkan angin akan membawa duka hatimu
Bila amarah membakar jiwamu
dan bila kau hanya bisa diam karena kelemahanmu
Biarkan angin malam membawa dingin dihatimu
Padamkan bara emosimu
Saat ketidakadilan menginjak-injak harga dirimu
Berlakulah adil dengan dirimu
Rasakan apa yang harus kau rasakan
Biarkan seperti itu
Sebab kelemahan memaksamu diam
Namun jangan membebani hatimu dengan kepura-puraan
Biarkan saja seperti apa seharusnya..
Ini hadiah dari kehiduapan...
Kuatlah..
Tuesday, September 05, 2006
Mereka Memanggilku "Gila"
Beban hidup bertumpuk dihatiku..
Bersama nafas selalu ada dihatiku..
Aku ingin mencurahkan semuanya...
Namun tidak ada yang peduli..
Ketika beban itu semakin nyata...
Tak ada jalan bagiku keluar...
Aku berkutat mencari jalan....
Saat beban itu lepas
Aku bebas...
Semuanya ringan..
Masalah itu hilang...
Namun mereka memanggilku "Gila"
Aku tidak mengenal mereka lagi..
Bahkan..
Aku tidak tau siapa aku...
Aku hanya tersenyum, tertawa
Ketika semua menangis..
Aku menertawai mereka...
Aku hanya bisa ternseyum melihat mereka....
Aku berbicara pada diriku sendiri..
Pada semua benda yang diam seperti aku..
mereka tidak berkata namun mendengar...
Namun orang2 memanggilku "gila"
Dulu mereka tidak mendengarkan aku...
Aku tidak berpikir lagi
Semuanya kini kosong...
Aku berada dibawah sadarku..
Seperti mimpi indah seingin aku..
Namun mereka selalu mengolokku "gila"
Mereka menggangguku dan aku mengamuk...
Namun mereka kembali mengolokku "gila"
Mereka hanya bisa memanggilku "gila"
tanpa tau bagaimana rasanya "gila"
dan mereka tidak tau apa itu "gila"
Bersama nafas selalu ada dihatiku..
Aku ingin mencurahkan semuanya...
Namun tidak ada yang peduli..
Ketika beban itu semakin nyata...
Tak ada jalan bagiku keluar...
Aku berkutat mencari jalan....
Saat beban itu lepas
Aku bebas...
Semuanya ringan..
Masalah itu hilang...
Namun mereka memanggilku "Gila"
Aku tidak mengenal mereka lagi..
Bahkan..
Aku tidak tau siapa aku...
Aku hanya tersenyum, tertawa
Ketika semua menangis..
Aku menertawai mereka...
Aku hanya bisa ternseyum melihat mereka....
Aku berbicara pada diriku sendiri..
Pada semua benda yang diam seperti aku..
mereka tidak berkata namun mendengar...
Namun orang2 memanggilku "gila"
Dulu mereka tidak mendengarkan aku...
Aku tidak berpikir lagi
Semuanya kini kosong...
Aku berada dibawah sadarku..
Seperti mimpi indah seingin aku..
Namun mereka selalu mengolokku "gila"
Mereka menggangguku dan aku mengamuk...
Namun mereka kembali mengolokku "gila"
Mereka hanya bisa memanggilku "gila"
tanpa tau bagaimana rasanya "gila"
dan mereka tidak tau apa itu "gila"
Friday, September 01, 2006
Aku dan Tuhanku
Engkau membentukku sejak dirahim..
Namun aku selalu bertanya "kenapa?"
berpikir aku bisa membentuk fisik yang aku inginkan ....
Aku hanya manusia tanpa daya cipta...
Tapi Engkau Tuhan Seniman teragung
Sebab aku sempurna ditanganMu
Engkau merancang jalan hidupku...
Namun aku selalu bertanya "kenapa?"
berpikir aku bisa membuka jalan sesuai inginku
Aku hanya manusia tanpa rasa puas...
Tapi Engkau Gembala penuntunku...
Sebab jalanku kau rancang menuju Kekal...
Ya Tuhan..
Ketika aku tersesat..engkau menuntunku kembali...
Ketika aku bertanya..engkau menjawabku..
Ketika aku ragu..engkau meyakinkan aku..
Aku hanya sebuah kepunyaanMu....
dan Engkau memberi hak berpikir..
tapi..
Mengapa aku selalalu mempertanyakanMU?
Namun aku selalu bertanya "kenapa?"
berpikir aku bisa membentuk fisik yang aku inginkan ....
Aku hanya manusia tanpa daya cipta...
Tapi Engkau Tuhan Seniman teragung
Sebab aku sempurna ditanganMu
Engkau merancang jalan hidupku...
Namun aku selalu bertanya "kenapa?"
berpikir aku bisa membuka jalan sesuai inginku
Aku hanya manusia tanpa rasa puas...
Tapi Engkau Gembala penuntunku...
Sebab jalanku kau rancang menuju Kekal...
Ya Tuhan..
Ketika aku tersesat..engkau menuntunku kembali...
Ketika aku bertanya..engkau menjawabku..
Ketika aku ragu..engkau meyakinkan aku..
Aku hanya sebuah kepunyaanMu....
dan Engkau memberi hak berpikir..
tapi..
Mengapa aku selalalu mempertanyakanMU?
Subscribe to:
Posts (Atom)