Pages

Tuesday, October 17, 2006

Let It Be

saat adalah detik berdentang..
dan aku berjalan merangkak melepas beban...
Hati seolah mengikatku....
rasa harus jatuh bersama dengan peluh

Monday, October 16, 2006

Diatas air Beriak

Salahkah aku mengumpati senyum2 dimobil mewah
Yang memandang jijik tubuh kumalku yang tidak berbentuk...?
Atau ...
Haruskah kuterima dentingan recehan korupsi mereka diatas air beriak..?
Mereka menikmati banyak dan aku harus ikut menanggung karena recehan2 mereka

Andai kumampu menembus jiwamu dengan mata...
tak akan kudekati wajah2 ibamu....
biarlah aku menunggu koran pagi menuliskan kisahku...

Aku mengumpati anak muda yang ada diujung gelap sana
Mereka hanya menyalahkan orangtua mereka...
tp...
adakah mereka pernah berbuat baik?
bahkan untuk diri mereka sendiri?
mereka hanya bisa berdalih diatas kesalahan orang lain...

aku hanya bisa berkata diatas air beriak
hatiku tidak tenang melihatnya
sebab namaku harus tercoret dari daftar mahasiswa..
kata ibuku...kamu bukan bagian dari mereka

Miskin telah merampasku...
memaksaku duduk disimpang2 jalan
Andai aku diberi uang "obat" si anak orang kaya
majalah bisnis akan bercerita kisahku...
tp hidupku sudah diukir dijalan-jalan
dan aku hanya bisa menangis diatas riak emosi
tak pernah berhenti memandang mereka yang disana...

Tuesday, October 10, 2006

10 Menit Perjalananku

Aku duduk disudut bis
Aku merasa sakit dan terluka akan dunia
Terusik gelak tawa engamen jalanan...
Mereka bertiga...
Terlihat sepertinya 1 keluarga...
Ayah, Ibu dan seorang gadis kecil

Gadis kecil dipangkuan sang ayah..
Tersenyum manis diantara lusuh...
Gitar tua ditangan si Ibu....
Tawanya menyapa semua...
Sang gadis kecil berpindah ketangan sang ibu
seiring nada gitar yang mulai dimainkannya..
Aku mengumpat...
Kenapa gadis kecil itu harus dilibatkan

Mengapa harus menikah diusia sedini itu?
Memiliki anak dan harus hidup dijalanan?
Namun aku tersadar harta bukan segalanya
Mungkinkah cinta yang menguatkan merekaberjuang?
Aku tidak tau dan tak akan pernah tau
Sebab aku turun sebelum mereka selesai...

Taukah kamu?
Senandungnya menyadarkanku...
Hingga aku ingin berada diantara gelak tawa mereka...
dan aku berhenti mengumpat..
Kebahagian yang kutemukan diwajah orang jalanan..
Rasa berbagi ditatapan yang beradu
Pernahkah kau temui di 10 menit perjalananmu?

Taukah kamu?
Kasih Yesus mereka nyatakan dimataku
Mereka bersyukur dengan keberadaan mereka
Hal yang tak akan kulakukan jika mereka adalah aku....

“Smua baik..sungguh teramat baik..
Segala yang Kau perbuat di dalam hidupku”

Senandung pengamen jalanan
dalam 10 menit perjalananku...
Kubuang pandang di tengah sibuk lalu lintas
Betapa jauhnya rasa syukur dihatiku
Dalam kekurangan mereka bekerja bagi Tuhan
Melayani aku..dalam 10 menit perjalananku..

Sunday, October 08, 2006

Bukan seseorang lagi

Aku terbang bebas disaat kau lepas...
Bersama angin kutelusuri duniaku yang dulu hilang...
sering teringat sangkar yang dulu menahanku...
saat ku hinggap di pohon2 aku selalu mengingatmu..
tidak merindukanmu..
Sahabat tidak menahan seperti sangkar
Sahabat seperti angin....
Yang menahan sayap2 diudara...
Siapakah engkau yang pernah menyakiti aku...?
Anginkah atau kau adalah sangkar itu?
hari2ku tertahan dalam kelabu bayang2 silam..
dan kini semua telah menjadi lebih baik..
saat namamu tidak lagi tertulis di diaryku
kau bukan seseorang yang kuinginkan lagi...
dan aku tau kau adalah sangkar bagiku..
Ntah dimulai kapan aku juga ga tau ...
saat itu masih sepi...
Aku sendiri dan berpikir...
Dimana letak nilai yang kujunjung dari persahabatan...
Kita tidak pernah bersahabat...
Engkau memang masih disampingku...
namun..kini kau bukan seseorang yang berarti bagiku...
kau hanya ada disini..
hatimu sudah tak kukenali lagi...
dan kupastikan kau bukan seseorang bagiku

Thursday, October 05, 2006

Tentang Ibuku

Bertubuh reyot dan berwajah keriput menghitam
Dia adalah ibuku...
Gadisnya dia cantik dan putih..
perjuangan hidup menyisakan aku dan wajah keriputnya...

Jalannya kini setengah2...dan bungkuk...
beban hidup telah menempanya seperti itu...
sebab dia ditakdirkan untuk hidup seadanya...
Dia berjuang mengubah masa depanku..
sebab dia takut aku akan seperti dia...

9 bulan membawaku dalam lelahnya...
Dia berjuang melayani suami dalam sakit dimasa usia hamil tuanya
Masa hamil bukan untuk bermanja...
dia berjuang untuk mencari uang persalinan...
uang untuk membeli baju2 kecil untukku anak kecilnya....
uang untuk membuat pesta kecil untuk berbagi bahagianya...
Senyumnya selalu ada untukku diantar lelah perjuangannya..
Masa-masa hamilnya menyiksa...
Namun rahimnya mengandung 7 anak...

Masa kecilku aku hanya bisa merengek dan menangis....
Aku menuntutnya segala hal...
Dia hanya berkata.."sabar... sebentar ya sayang"
Dia mengulanginya hingga sekarang...

Perjuangan yang tidak henti....
bahkan disaat aku sudah bekerja
Dia tidak menuntutku untuk berbagi dengannya
Dia hanya berkata "simpan untuk anakmu nanti"

Ibuku yang reyot...
Pernahkah engkau menangisi perjuanganmu?
Pernahkah engkau lelah menyayangiku...?
Bahkan disaat aku membuatmu menangis....
kau tidak menyesali perjuanganmu untukku...

Aku tidak pernah bisa berkata "aku cinta padamu ibu"
Aku terlalu ego mengakui kebesaran cintanya..

Tuesday, October 03, 2006

Suaraku di Pinggiran jalan

aku tidak butuh koran lagi..
Malamku telah dihangatkan asap2 mobil mewahmu....
Atap rumahku kini kelabu...
tidak ada bintang yang terlihat lagi...
langitku telah menjadi kelabu oleh asap....

Pagiku dihiasi nada2 klakson yang berlomba...
Ular2 disepanjang jalan merayap
kaki2nya melemah...
kini mereka berlalu...
yang tinggal bagiku adalah racun...
nafasku semakin hari memberat...
ntah sampai kapan aku bisa bertahan....

Tangisku kini tidak terdengar lagi..
deru mesin2 telah menguburnya...
dan aku tak perlu menangis lagi...
aku kini berbaur...
sebab aku tidak bisa memilih..
hidupku ada di pinggiran jalan...

Monday, October 02, 2006

Wajah wajah mati

Saat ini aku duduk di depan komputer...
harusnya aku sudah bekerja...
tp..
aku masih teringat kejadian di bis tadi..
manusia dengan wajah2 mati...
diam mengutuki keadaan
Aku memandangi wajah2 itu..
mereka tidak bergeming...
atau bahkan mereka menganggap aku copet?
aku tidak tau...

Aku merasa sepi...
aku membohongi perasaan...
wajah2 mati.....
kutemukan pada setiap pandang...
mengapa tak kutemukan lagi senyum diwajah2 cantik...
kini yang kutemukan hanya kosmetik
pucat dan merah darah yang menghias...

Aku merindukan tawa anak2..
namun...
lagu yang terdengar adalah bising...
teriakan..
dan tak pernah henti bahkan di tengah malam

saat ini aku kembali merasa bersalah..
harusnya saat ini aku berkutat dengan pekerjaan..
tapi..
aku malah menulis ini..
berharap suasana hatiku akan lebih baik...
sebab kini bukan saja wajahku yang mati...
tapi hatiku mulai mati...

Sunday, October 01, 2006

Namaku Cinta

namaku "cinta"
kau merasakannya dalam berbagai bentuk..
namun namaku hanya satu..
"cinta"

Aku tidak datang untuk merenggut kebahagiaanmu..
atau menambah penderitaan yang kau alami..
aku tidak akan pernah melakukan itu...
Aku tidak akan berjanji manis..
namun kau akan merasakan bahwa aku sangat peduli padamu...

Aku akan bertanggung jawab jika ada kesalahan...
walaupun kesalahan terjadi bukan karena aku..
namun aku akan senantiasa menjaga kepercayaanmu....

namun manusia sering mengatasnamakan aku...
dia merenggut keperawanan gadis lugu.....
dia menguras harta om om kaya....
dia mempermainkan hati yang tulus...
dia memanfaatkan kebaikan pencinta sejati....
hingga gadis lugu yang tidak mengerti nafsu menyalahkan aku...
dan om om gila nafsu melukai hati anak istrinya
dan hati tulus mempertanyakan kejujuran setiap orang...
dan pecinta sejati berniat untuk menyendiri seumur hidup
aku tidak melakukan itu.....
Manusia yang tak mengenaliku
yang terpedaya dan memperdayai saja yang mengatasnamakannya padaku

Namun cinta bukan hanya untuk mereka yang berpasangan
aku datang dalam banyak jenis hubungan
aku datang dalam ikatan keluarga..
bahkan hubungan dengar sekitar...

Manusia telah mengabaikan aku.
mereka kini hanya memiliki nafsu...
ayah meniduri gadis perawannya...
anak meniduri ibu kandungnya...
bos semena2 memanfaatkan kelemahan karyawatinya
dan yang teraniaya hanya menyalahkan aku...
nafsu yang merajai manusia..
bukan aku...
aku tidak mau dipersalahkan dengan semua kejadian itu
aku tidak menginginkannya terjadi....
namaku "cinta"bukan "nafsu"

Aku datang bersama senyuman manis gadis kecil..
tapi aku sering juga datang bersama isak tangis seorang ibu...

namaku cinta..
dan aku datang dalam bentuk yang manis
bukan kata2...
dan tidak akan memperdayai kamu
kenalilah aku
karena banyak yang menyamakan aku dengan yang lain