Pages

Wednesday, August 30, 2006

Tuhan

aku selalu merasa jauh....
namun kau selalu didekatku...
menemaniku dalam setiap detik...
memperhatikan semua yang terjadi padaku...

Bila aku mampu menghitung tetes air hujan..
aku akan mampu menghitung berkatMU
terlalu banyak yang terlewat dari pandangan..
hingga tak pernah kami syukuri..

Seluas apakah hatiMU ya Tuhan...?
sehingga setiap kesalahan kami selalu Kau ampuni?
Rasa apa yang selalu Kau beri ketika kami tidak bersyukur..?
tiada sesal...
semuanya berlanjut..
Kasihmu melebihi inginku...
anganku tak pernah bisa mengerti...

Tuesday, August 29, 2006

Sunset Danau Toba

Lihatlah mambang kuning di senja...
Menghiasmu seperti pengantin.....
Gelap tidak lagi hitam..
tapi indah keemasan diujung langit...

Angin menghembus beriak diairmu...
Menari menyentuh ujung jari sang dara...
bersama anak danau mandi mengusir lelah...
menutup hari ditepimu...

Gelap tak lagi hitam...
tapi sukacita diatas canda tawa si anak danau..
bersama riuh nyanyi si anak dara..
menutup hari di tepimu..

Merah memantul di permukaanmu...
ramah mengantar mentari ke ujung barat..
hingga hilang...
besok kan kau nanti...

Gelap sudah menjadi hitam...
tapi Indahmu tak pernah hilang
Canda dan nyanyi kini sepi...
Malam sudah menepi...
bersama debur ombak ditepimu...
Namun...pesonamu tak pernah memudar....
Kubawa hingga ke rantau...

Sunday, August 27, 2006

Galau

Riuh memecah sepi hatiku
Hayal menggantung dalam kelabu malam
enyahlah hai sepi
Biarkan tangis meriuh
Tapi tetap saja sepi
Kenapa tak sanggup kuberbisik?

Ah tak perlu
Cinta tak saja aku
Cinta membawa kegilaanku

Kuingin mengaduh
Kuingin bercerita pada angin
Bahwa cinta tak saja kau
Kubuang semuanya pada misteri
Lepaskan semuanya
biarkan aku liar

semuanya semu
Tak ada rasa itu
Hanya sekejap
Ketika malam menjelang
semuanya juga hilang
bersama angin yang melayang

Friday, August 25, 2006

Maaf

Sepenggal masa telah mengenalkanmu
Dan kau mengisi sebuah ruang terindah hatiku
Namun tak pernah mampu memaksaku menerimamu seutuhnya
ketika kau diam
kuingin menyalahkanmu

Namun satu ruang hatiku kosong, dan hilang
Diammu membawaku ke ruang sadarku
Kutelah pernah melihatmu seperti ini
Sakit hati yang tersembunyi dalam katupan bibirmu
Ku diam
aku tak setangguh ketika menyakitimu
Bibirku terkatup mengimbangi diammu

Maaf...
Dan aku tak mampu mengucapkannya dengan bibirku
Kukirimkan dalam desisan malam
Kutawarkan dalam senyumanku
Kutuliskan dalam puisiku
Maaf kan aku dan kembalilah seperti yang kemarin

Second Gen

Aku selembar kertas dan kau lembaran lainnya
Kita satu walau terpisah dalam sebuah buku
Kita sama dalam perbedaan
Kita berbentuk dan berukuran yang sama
Tapi aku memiliki isi yang berbeda
Kulusuh dalam kepenatanku
Sering sebagian dari diriku hilang
Terrobek oleh tangan ketidakpedulian
Namun kumasih ada dalam buku ini
Walau aku sendiri tersiksa
Terkadang kuhilang dalam himpitan lembaran lain
Ketika ku mencoba tergantung kepada lembaran lain
Ketika ku melengketkan diriku dalam ketakutanku
Pada lembar lembar disekitarku
Namun mereka terlalu licin untukku
Akankah pernah
Lembaranku lepas dari kumpulan lembaran kita
Ketika kutak memiliki daya untuk lengket
Dan ketika engkau tak mampu merangkulku lagi
Aku memiliki daya ketika kau tersenyum tulus
Tanpa iba yang memuakkan aku
Rangkullah aku sekarang, sebab aku tak memiliki daya
atau tiada waktu untukku bersamamu lagi
Atau aku akan lepas
Ketika tangan itu akan mengoyakkan aku
dari kumpulanku?

Thursday, August 24, 2006

Tidak

Ketika kamu mengatakan tidak untukku...
Semua tau arti tidak...
tp tidak dapat merasakan akibat tidak.....

sekarang aku tidak mengerti apa itu tidak...
terkadang sulit untuk mengatakan tidak jika kamu mengerti apa makna tidak buat seseorang..
saat itu..aku tidak bisa mengerti apa makna tidak bagiku
Aku coba mengerti..
Berusaha memahami...
Air matakah arti tidak bagiku?
Kehilangan sebagian jiwa, rasa, waktu itukah makna tidak bagiku?
Aku berusaha mengerti...
Kini meski tidak keseluruhan..aku mulai mengerti arti tidak bagiku...
meski sekuat tenaga aku mengerti makna tidak, tp aku tidak menerimanya
tidak....
bagiku sangat menyakitkan...
tapi memberiku banyak hal...
mengajarkan arti pilihan...
aku merasakan akibat kata tidak....
sebab tidak adalah pilihan
aku belajar berbesar hati...
belajar untuk menerima...
belajar untuk lebih dewasa...

Tidak...
tak bisa berubah jadi ya....
dan jangan pernah berubah

Wednesday, August 23, 2006

Untuk Seorang Teman

Bersama dalam sepenggal waktu
Menuliskan sebagian naskah....dalam sandiwara hidup...
Mengenalmu hanya karena kebetulan?
Aku tidak tau...
sebab aku percaya ada waktu untuk mengenal seseorang...
setelah itu pergi..
perpisahan yang meninggalkan kenangan...
tidak hilang....
Harus nya aku memberikan senyum yang terbaik ketika engkau akan pergi..
namun air mata tidak bisa kutahan ketika aku melihat senyummu..
kebahagian ada didepanmu..., harusnya aku juga bahagia....
Pertemuan kembali akankah membawa warna baru?
atau kita akan saling membisu mengenang masa lalu..

Saling berbagi dalam sebuah masa....

Sahabat

Dia tidak selalu ada disamping kamu...
Bahkan disaat kamu sedih..
namun dengan sendirinya...
kamu akan merindukan dan merasakan dia ada disampingmu disaat terburuk hidupmu...

Dia tidak akan selalu setuju dengan semua keputusan yang akan kamu ambil...
bahkan kamu pun tidak selalu setuju dengan pendapat dia....
Namun ketika kamu tidak mengikuti pendapatnya.., dan finally kamu salah..
dia tidak akan mengatakan "Kamu sih, ga dengar perkataan teman..."
namun dia akan merangkulmu.., dan mengatakan "semuanya baik2 saja, sini saya akan merangkulmu"

Dia tidak akan selalu bisa membantu dalam segala hal..., namun dia akan memotivasi kamu untuk dapat melakukan segala hal...

Dia tidak akan selalu membuatmu tersenyum.., karena ketika engkau merindukan dia engkau akan menangis...

Kamu tidak harus selalu menghabiskan banyak waktu bersama dengan dia.., namun dalam kebanyakan waktu yang kamu lalui kamu akan mengingat dia...

Dengan dia kamu bisa berbicara sekonyol apapun.., sebab dia akan memperbaiki perkataanmu.., supaya orang lain tidak menertawaimu...

Dia yang berani berkata.."Baju mu tidak sesuai, Bedakmu terlalu tebal..., bahkan "Wajahmu kusut sekali... Namun dia tidak hanya berkata seperti itu.., dia akan memperbaikinya....

Sahabat....

thanks for all

@ku HaNya InGin MaLaM

Bersama malam aku berhenti dari semua ego ku...
Yang ada hanya rasa kantuk
Membawa ku rasa tenang
tidak peduli nyawa melayang esok hari...

Aku lepas dari beban kerja...
bahkan
aku bisa lepas dari riuh jakarta

Tenang..........
seperti inikah rasanya mati?
tapi mengapa semua takut mati?

Bagai malam yang diikut senja....
tak pernah terganti....
kenapa harus ada senja?
Kenapa tidak malam saja...
malam diikut malam...

aku hanya ingin malam

Negeriku

Ntah dimulai sejak kapan..
bangsaku belum pulih...
Negeriku menguras air mata...

Semua mengguncang negeriku
Alam berkecambuk...
Dimanakah TuhanKu?

Trauma tersisa diwajah ciptaanMu...
Anak hilang Ibu...

Beku Jiwaku dalan takut...
Bayang menghantui tidurku...
Tangis menjerit dianganku...

Dengarkan kiranya mohon bangsaku....
Jangan tinggalkan kami ya Tuhan
Belas kasihani lah kami......
Cukupkan lah murkamu.....
Tenangkanlah alamMu...

Jika harus Ya Tuhan..
Berilah kami arti tetes air mata...

Persimpangan jalan

Ragu membayang....
Kududuk di persimpangan
Langkahku berhenti..
Tapi waktu memaksaku melangkah..
Bagai rumput liar ditengah padang rumput
Tak ada rasa hati ku kenali..

Keterbukaan apa yang kau inginkan
Niat apa yang harus kuikuti..
Jauh kau bawa dalam kosong
Berhentilah.....
Jangan membawaku lagi kalau hanya untuk beberapa saat...
Hanya inikah maumu?
Jika tidak ada rasa jangan bertanya untuk memiliki...


Perhentian mengolokku..
Ragu merayap dalam ingatku tentangmu
Dimanakah kutemukan inginmu yang kuingin
Harap yang tak ku mengerti memenuhi anganku..
Aku capek dalam asa...
Aku ingin berhenti di persimpangan ini...

Memilih

semuanya sudah kutulis dalam pikiran..,
namun ntah mengapa tak pernah kuungkapkan...
Hanya dalam pikiran.. ..
Bagai siang diikut malam
dalam setiap kesendirian....
aku bergelut dengan semua yang tersimpan di alam pikiranku
bagaimana aku bisa melukiskan semua dalam kertas putih atau layar putih
Semuanya bagaikan file2 yang disimpan dalam private folder dengan akses yang terbatas..
Dalam file yang sering kubaca tanpa pernah kumodifikasi...
aku sering berkutat dengan nya
aku tidak tau apa yang harus kupikirkan dan kupermasalahkan dengan semuanya itu
Banyak hal yang ingin aku katakan dan harus jujur kepada kamu..

Aku menunggu pagi berganti siang
Tak ada kuatku untuk jujur
Menunggu waktu...
tak ada ku bisa mengubahnya..
hanya menunggu..
namun kapan?

aku hanya ingin berkata
"aku rindu"
namun aku menunggu waktu sampai aku tidak merasakan rindu itu lagi...
kini
aku menunggu untuk mengatakan
"aku dah mempunyai yang lain"

MASA

Berlabuh dihatimu menuai segala rasa
Angan menulis banyak kisah
Berpadu sepi mengukir ragu
Riang dan sedih menghias cerita...
Menunggu masa memberi nyata
Suara cinta mengusik nyanyian hati...
Tenang sepi berpaut dipelukmu
Terlalu tenang.. bagai dilaut...diam
Kecupan sang cinta menembus jiwa
Menggoda setiap relung hayal
Terbang...bersama harap
Masa... aku mengenangmu
Menunggu...
Menyelami...
Mengenang..
Untuk masa...
tak pernah berhenti...
Masa datang dan berlalu
Malam manakah aku berhenti mengenangmu?
Detik manakah cinta tidak mengusikku?
Aku larut dengan rasa...
Rasa apakah yang tidak kujalani untuk merindu?
Masa ijinkan penantianku berakhir...
Masa...
Jika ingin berputar kembali...
Ijinkan rasa tetap seperti ini...
Indah dalam menanti...

Masa... jawab ragu hati...
Aku masih terlalu mencintai...